Jayapura, YPMAK — Usai diskusi dan mendengar laporan perkembangan peserta beasiswa YPMAK di SMA Advent Doyo Baru, Jayapura serta makan siang di ruang makan asrama SMA Advent, Tim YPMAK menggelar tatap muka dengan pelajar peserta beasiswa YPMAK di Alua, Kamis (12/2/2025).
Wakil Direktur Bidang Perencanaan Program, Feri Magai Uamang saat memberi arahan mengatakan bahwan kehadiran tim YPMAK di tempat ini yaitu untuk berdiskusi dengan anak-anak penerima beasiswa dan mendengar keluh kesah selama bersekolah maupun tinggal di asrama.
Selain itu, Feri Uamang menambahkan dirinya menjadi bukti bahwa sekolah dan tinggal di asrama Advent ternyata berhasil dalam meraih masa depan. “Saya tidak bisa membayangkan dulu tinggal di Asrama Advent di SMA Advent Klabat Manado dan berhasil, sekarang datang ke sini berdiskusi dengan adik-adik penerima beasiswa,”katanya.
Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Perencanaan Program YPMAK Hendhaotje Watory, juga memberi pesan kepada 32 pelajar penerima beasiswa YPMAK. “Anak-anak tahu gedung yang sekarang kita bicara ini, dulu bapak juga angkat batu dari belakang sekolah untuk dibangun,”katanya seraya menambahkan kedatangan rombongan YPMAK untuk melihat dari dekat kondisi anak-anak disini.
Dia menambahkan pengalaman menunjukkan bahwa hidup dan bersekolah disini telah membuktikan bahwa kerja keras dan kesabaran akan membawa hasil. “Saya dan Bapak Feri Uamang adalah bukti lulusan dari Sekolah Advent yang mulai dengan kerja keras dan kesabaran,”katanya.
Pada pertemuan tersebut, tim YPMAK juga memberi kesempatan kepada peserta beasiswa untuk menyampaikan keluh kesah maupun usul yang ditujukan oleh YPMAK sendiri atau pengelola beasiswa dalam hal ini SMA Advent Doyo.
Salah seorang pelajar, Andir Natkime mengatakan mereka merasa kurang mendapat perhatian dari pihak sekolah dan juga pengurus asrama. “Satu hari hanya mendapatkan pelajaran sedikit hanya satu pelajaran dan hal ini membuat kami ingin pindah ke sekolah lain,”katanya.
Menanggapi pernyataan itu, Wakil Direktur Perencanaan Program, Feri Uamang menegaskan bahwa salahsatu point dalam pedoman beasiswa yaitu setiap peserta beasiswa tidak diperkenankan pindah sekolah atau universitas.
“Jadi dalam pedoman beasiswa, setiap peserta beasiswa tidak boleh pindah sekolah, jika pindah sekolah maka otomatis tidak lagi menjadi peserta beasiswa dan pembiayaan dilanjutkan oleh orang tua,”katanya menegaskan.
Selain itu, Feri juga berharap dan meminta agar anak-anak penerima beasiswa YPMAK di SMA Advent Doyo tetap bertahan dan terus belajar karena waktu belajar tinggal satu setengah tahun.
Wakil Direktur Bidang Pemantauan dan Evaluasi Program YPMAK, Hendhaotje Watory ketika memberi arahan dan semangat peserta beasiswa YPMAK di SMA Advent Doyo YPMAK. (MISKAN/YPMAK)
Hal yang sama juga disampaikan Wakil Direktur Bidang Pemantauan dan Evaluasi Program YPMAK, Hendhaotje Watory menanggapi adanya keluh kesah peserta beasiswa, Ia meminta agar pengurus sekolah bisa lebih fokus untuk memperhatikan pada pelajar penerima beasiswa YPMAK di SLADOR karena pihak YPMAK dan SMA Advent Doyo telah menjalin kerja sama sebagai mitra dan anak-anak tidak ada yang pindah dan tetap melanjutkan studi.
Hal ini sangat penting karena kami ingin memastikan mereka akan mendapatkan pendidikan yang layak dan fasilitas asrama yang memadai,”kata alumni SMA Advent Doyo dan Universitas Klabat Manado ini.
Lebih lanjut Watori menjelaskan, pada 2023 lalu, pihak YPMAK telah mengirim sebanyak 32 pelajar lulusan SMP untuk bersekolah di Jayapura.
Memang kata Watori proses adaptasi menjadi kendala dan banyak siswa yang pindah sekolah dari SMA Teruna Bhakti Waena ke SMA Advent Doyo (Papua Adventis Academy Doyo yang dikenal pula dengan SLADOR) karena SMA Teruna Bakti terkendala tempat tinggal atau asrama.
“Sekarang ini di SMA Teruna Bakti Waena terdapat sembilan pelajar,”kata Watori.
Sementara itu Direktur SMA Advent Doyo Marthinus Pandori mengatakan tak ada waktu kosong semua belajar sesuai dengan waktu. “Guru-guru di sini lengkap dan selalu mengisi pelajaran,”katanya seraya menambahkan memang di sini belum memulai dengan materi Karya Tulis Ilmiah dari siswa.
Disinggung tentang karya ilmiah bagi kelas XII yang digunakan sebagai persiapan ke perguruan tinggi, Pandori mengatakan, bahwa materi karya tulis ilmiah akan menjadi perhatian dari sekolah untuk materi pelajaran mendatang. (*)