TIMIKA – Direktur PT ARA Indonesia, Yosefini Rasyanti Munthe menjelaskan terdapat 12 aspek atau kompetensi yang dinilai dalam tes assesment, bagi calon pengurus Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) periode 2024-2029.
Sebelum tes assessment dilakukan pada tanggal 13 Juli lalu, PT ARA Indonesia melakukan sosialisasi kepada 28 peserta calon pengurus, dimana dalam sosialisasi peserta diminta untuk menyiapkan ide-ide atau inovasi sehingga peserta layak menjadi pengurus YPMAK.
“Tes ini kita lakukan untuk mengetahui apa yang peserta ketahui atau apa yang dapat dilakukan peserta apabila menjadi pengurus YPMAK. Sebelumnya memang kita berikan sosialisasi untuk kesiapan peserta salam mengikuti tes ini,” ujarnya kepada Salampapua.com, Selasa (16/7/2024).
Ia menjelaskan, 12 kompetensi tersebut dibagi dalam 10 kompetensi wajib dan 2 kompetensi khusus pada masing-masing jabatan. 10 kompetensi wajib yaitu, kompetensi integritas dan etika organisasi, kepemimpinan tim, komunikasi dan manajemen konflik, manajemen strategis pemahaman politik, manajemen strategis, akuntabilitas dan pelaporan kinerja, tata kelola dan keuangan, orientasi pelayanan, manajemen SDM, pengembangan program, serta keberagaman, kesetaraan, iklusi dan keberlanjutan.
“10 kompetensi itu akan diperiksa atau dinilai untuk 4 posisi (ketua, wakil ketua I, wakil ketua II, dan sekretaris),” jelasnya.
Sedangkan untuk 2 kompetensi khusus yaitu, khusus untuk posisi ketua atau direktur adalah kepemimpinan standar tata kelola organisasi. Kemudian untuk Wakil Ketua Bidang Pemantauan Program atau Wakil Direktur I, yakni kompetensi pemantauan dan evaluasi serta penilaian dampak.
Sementara untuk wakil Ketua perencanaan program atau direktur II itu, kompetensi pemberdayaan dan analisis data. Sedangkan untuk wakil ketua pendukung atau sekretaris, kompetensi yang dinilai adalah manajemen administrasi, manajemen SDM dan pengembangan.
“2 kompetensi khusus ini ditambahkan untuk melihat secara langsung bagaimana setiap posisi ini bisa melakukan pemberdayaan. Dimana pemberdayaan itu harus menciptakan, bagaimana program yang diberikan itu bisa berkelanjutan dan berdampak kepada masyarakat,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, pada tes assessment sendiri dilakukan simulasi apabila mereka terpilih nanti. Apa yang akan dilakukan, kenapa itu dilakukan, bekerjasama dengan siapa, kapan dilakukan, dimana, dan mengapa program itu penting.
“Jadi presentasi program dari masing-masing calon ini bagaimana menterjemahkan visi-misi YPMAK dalam bentuk program. Serta bagaimana menyakinkan bahwa program itu dijalankan bukan hanya wacana,” imbuhnya. (*)
dikutip dari : https://salampapua.com/2024/07/ini-12-aspek-penilaian-dalam-tes-calon-pengurus-ypmak.html