TIMIKA – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) melaksanakan pemantauan program kampung di Kampung Tapormai, Distrik Mimika Barat Jauh, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Jumat (26/4/2024).
Kedatangan tim Divisi Ekonomi YPMAK disambut masyarakat dengan penuh kegembiraan karena program kampung selama ini di kampung tersebut dirasakan sangat bermanfaat. Kepala Divisi Ekonomi YPMAK, Fransiskus Wanmang mengapresiasi masyarakat karena telah menerima tim dengan baik.
“Terima kasih telah menerima kami dengan baik, kami datang untuk mendengar masukan dari masyarakat apakah memilih pengurus pokja yang baru atau mempertahankan yang sudah ada. Selain itu, Kami akan mendengar pekerjaan dilakukan oleh pokja tahun 2023 seperti apa,” katanya.
Lanjut Frans bahwa, program kampung YPMAK untuk mensejahterakan masyarakat sehingga pemanfaatannya bisa dilaksanakan dengan baik sesuai kebutuhan masyarakat.
“Kami harap dengan pengurus pokja dapat memberikan manfaat kepada masyarakat di Kampung Tapormai,” ucapnya seraya menambahkan agar laporan pertanggungjawaban program kerja tahun 2023 segera di laporkan agar anggaran tahun 2024 bisa memproses dan dicairkan.
“Saya yakin masyarakat bisa menjalankan program kampung ini dengan baik agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya,” tutup Frans dalam sambutannya.
Sementara itu, Ketua Pokja Kampung Tapormai, Anselmus Warai menyebut program kampung tahun 2023 pihaknya telah menjalankan beberapa kegiatan seperti pembelanjaan sembako untuk masyarakat, alat tangkap ikan, mesin babat rumput, dan pembuatan parit serta pembuatan kios kampung.
“Semua program sudah ada bukti dan kini telah dirasakan oleh masyarakat. Kalau terkait pengurus pokja baru semua tergantung dari masyatakat,” katanya.
Menurutnya antusias masyarakat dalam menjalankan program kampung ini melibatkan masyarakat secara keseluruhan.
“Kami juga ada kios pengadaan tahun 2022 untuk gedungnya, tahun 2023 pengadaan barang dan tahun 2024 ini bakal ditambah lagi belanja barangnya,” katanya.
Kios ini dibangun untuk melayani masyarakat Kampung Tapormai sehingga masyarakat langsung belanja di situ tidak lagi ke pengusaha pendatang.
“Kami harus bangun kios menggunakan anggaran pokja sehingga masyarakat bisa belanja juga mempermudah kebutuhan warga,” jelasnya.
Selain jual beli sembako, melaui kios tersebut masyarakat bisa melakukan pinjaman uang.
“Ini adalah terobosan kami untuk memantu masyarakat dengan catatan setelah pinjam segera dikembalikan agar operasional kios tetap berjalan dan uang yang dikembalikan dapat dipinjamkan ke warga yang lain,” tuturnya.
Berbagai masukan dari masyarakat pun diterima dengan baik oleh YPMAK demi meningkatkan perekonomian masyarakat.
Ketua Bamuskam Tapormai, Simon Maita mengimbau kepada seluruh masyarakat dan pokja agar tahun 2024 program dilakukan dengan maksimal bekerja sama dengan pemerintah desa.
“Kami harap ada koordinasi dengan pemerintah kampung agar segala kegiatan bisa dilakukan bersama-sama,” singkatnya. (miskan)