TIMIKA – YPMAK, Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) melaksanakan monitoring dan evaluasi (Monev) di Kampung Nayaro, Mimika, Papua Tengah, Selasa (26/3/2024).
Dalam kegitan itu, saat bertatap muka dengan masyarakat, salah seorang tokoh masyarakat Kampung Nayaro, Paulinus mengatakan, warga sangat membutuhkan pendidikan, kesehatan, ekonomi yang layak.
Paulinus mengatakan, jika disekolah tidak ada guru maka murid tidak akan pintar. Oleh karena itu mutu pendidikan sangat dibutuhkan oleh anak-anak di Kampung Nayaro.
“Kalau pendidikan guru-guru di Kampung Nayaro masih ketinggalan jauh. Guru harus ditempat sehingga aktivitas sekolah dapat berjalan dengan lancar,” katanya.
Dirinya juga mengusulkan adanya pembangunan fasilitas sekolah tingkat SMP dan SMA di Kampung Nayaro sehingga anak-anak tak perlu jauh-jauh sekolah di Timika.
“Kami sangat ketinggalan, kampung kami tidak ada sarjana dan kami warga Kampung Nayaro meminta SMP, SMA di sini,” ujarnya.
Selain sekolah, pihaknya juga meminta dibangun asrama sehingga anak-anak tidak lagi membuang biaya sekolah di kota, demikian diungkapkan ketika Paulinus memberikan masukan kepada Tim Monev YPMAK.
Menanggapi adanya permintaan pembangunan asrama, Wakil Direktur Program, Nur Ihfa Karupukaro mengatakan, YPMAK akam membangun rumah singgah untuk anak-anak sekolah.
“Nanti YPMAK akan membangun rumah singgah bagi anak-anak, jadi jika orang tua pergi mencari (bekerja) anak-anak tetap sekolah. Anak-anak tinggal di rumah singgah dan nanti mereka ada yang urus,”Kata Nur Ihfa.
YPMAK adalah mitra pemerintah sehingga usulan mengenai adanya SMP dan SMA menjadi catatan dan akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencari solusi bersama.
Untuk diketahui, monitoring dan evaluasi ini melibatkan pembina dan pengawas dan pengurus YPMAK selain itu, YPMAK menerjunkan kekuatan penuh yakni Divisi Progam Ekonomi, Pendidikan, dan Kesehatan serta Divisi Monev Program Ekonomi. (miskan)