Jakarta – Setelah bertemu dengan mitra dan mendengar perkembangan peserta beasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus Jakarta, Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) bertatap muka dengan peserta beasiswa.
Dalam kegiatan itu, tim monev memberikan arahan, motivasi serta menegaskan beberapa aturan yang harus diikuti oleh peserta beasiwa. Selain itu juga mendengarkan masukan maupun keluhan dari para peserta beasiswa. Kekurangan yang menjadi keluhan akan menjadi perhatian dan perbaikan dikemudian hari.
Wakil Direktur Program dan Monev YPMAK, Nur Ihfa Karupukaro mengatakan bahwa setiap peserta beasiswa wajib mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam pedoman beasiswa.
“Ada aturan yang wajib ditaati dalam pedoman beasiswa oleh semua peserta beasiswa. YPMAK menjalin kerjasama dengan STIK Sint Carolus sebagai penjamin biaya pendidikan dan biaya hidup peserta,” kata Nur Ihfa.
Nur Ihfa menambahkan bahwa semua aturan yang diterapkan di lingkungan akademik dan lingkungan asrama adalah aturan mitra yang harus diikuti oleh peserta.
“YPMAK tidak mengintervensi aturan yang ada di mitra dan YPMAK tidak dapat membeli hasil atau nilai, jadi kami berharap peserta beasiswa belajar yang sunguh-sunguh dan dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik,”tambahnya
Selain itu, tim monitoring juga menekankan terkait Attitude, jika kita berperilaku baik maka akan lebih dihargai oleh orang lain.
Nur Ihfa mengingatkan kepada para peserta bahwa ini adalah kesempatan dan peluang emas, karena tidak semua saudara-saudara yang lain memiliki kesempatan yang sama. YPMAK memiliki kuota beasiswa jadi jika sudah menjadi peserta beasiswa maka manfaatkan kesempatan ini dengan baik.
“Sampai dua semester jika ada informasi mengenai perilaku atau attitude yang tidak baik, perkembangan studi yang tidak bagus maka bisa saja akan dihentikan pemberian beasiswa. Jadi peserta beasiswa itu tidak mudah,” Nur Ihfa mengingatkan dan berharap peserta beasiswa memanfaatkan kesempatan dengan baik.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Program YPMAK, Billy Korwa mengatakan bahwa masih banyak anak-anak yang juga ingin menjadi peserta beasiswa. “Masih banyak saudara-saudara kita yang telanjang kaki, tidak bisa sekolah dan ingin sekolah, tetapi kalian memiliki kesempatan itu semua jadi manfaatkan dengan baik,” katanya.
Pada kesempatan tatap muka ini, Tim Monev Program Pendidikan menegaskan kembali bahwa masa studi S1 adalah 5 tahun sehingga setiap peserta beasiswa harus benar-benar memanfaatkan kesempatan yang ada dan disiplin dalam belajar.
Untuk diketahui, jika YPMAK menghentikan pemberian beasiswa, maka orang tua yang melanjutkan pembiayaan selama studi.
Usai tatap muka, Tim Monev juga mengunjungi asrama putra dan asrama putri untuk melihat langsung keadaan di asrama. Selanjutnya pada hari Selasa (16/1) Tim Monev YPMAK melanjtkan kegiatan monitorin pesrta besaiswa umum yang disebar di beberapa universitas di Jakarta seperti Universitas Trisakti, Universitas Tarumanagara, Universitas Kristen Krida Wacana dan Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIPAN). (miskan)