Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) tahap kedua atau periode 2023-2028.
Penandatanganan PKS kedua ini dilakukan di Hotel Horison Ultima Timika, Rabu (6/9/2023) antara Wakil Direktur (Wadir) Program dan Monev YPMAK Nur Ihfa Karupukaro dengan Direktur API Banyuwangi Captain Daniel Dewantoro Rumani.
Wadir Program dan Monev YPMAK Nur Ihfa Karupukaro mengatakan PKS antara YPMAK dengan API Banyuwangi sudah dilakukan sejak tahun 2018, kali ini merupakan PKS yang kedua. Di mana melalui PKS ini YPMAK telah mengirimkan 10 anak yang merupakan peserta beasiswa.
Angkatan Pertama YPMAK mengirim 5 orang anak, satu anak mengundurkan diri, 1 anak sudah menjadi pilot dan mengabdi di Mimika, yakni Jendri Romeo Alomang. Sementara, 3 lainnya, Mikel Waoteyao, Edison Natalio Mom dan Petrotinus Kum sudah lulus pada bulan September 2022 lalu dan dan saat ini sedang melakukan instrumen rating.
Angkatan kedua YPMAK juga mengirimkan lima anak, dalam perjalananya satu peserta beasiswa mengundurkan diri.
“4 anak angkatan kedua masih kuliah, 3 anak sudah lulus (angkatan kedua) dan saat ini sedang melakukan instrumen rating (Lisensi agar bisa menerbangkan pesawat pada siang dan malam hari dalam kondisi cuaca yang buruk misalnya mendung atau kabut),” katanya.
Ihfa mengakui pihaknya percaya anak-anak yang mengikuti pendidikan di API Banyuwangi belajar dengan baik dan mengikuti jejak-jejak seniornya untuk bisa mengabdi pada maskapai-maskapai di seluruh Indonesia, khususnya Mimika.
“Potensi dan prestasi anak-anak Amungme dan Kamoro menunjukkan bahwa mereka bisa menjadi pilot dan berkarya bagi daerah dan bangsa, dan itu impian kami. Namun semua kembali kepada anak-anak untuk bisa menjadi pilot-pilot terbaik,” katanya.
Sementara Direktur API Captain Daniel Dewantoro Rumani mengatakan, dalam kerjasama ini pihaknya berkomitmen mendidik anak-anak yang dikirim oleh YPMAK untuk menjadi seorang pilot. Apalagi kedepannya API Banyuwangi akan mengembangkan program D4 untuk beberapa jurusan, seperti transportasi udara dan digitalisasi bandara.
“Dengan demikian, anak-anak yang dikirim oleh YPMAK setelah menempuh pendidikan D3 maka bisa melanjutkan ke jenjang D4 setara S1,” katanya.
Selain itu API Banyuwangi juga sudah bekerjasama dengan beberapa maskapai, serta akan mengembangkannya ke luar negeri, yakni pada industri udara di Jepang.
Walaupun API Banyuwangi terkonsentrasi menciptakan seorang pilot, tetapi semua kegiatan penerbangan atau operasi pesawat udara juga telah dikembangkan.
“Jepang sekarang membutuhkan SDM operasi udara, dan kalau berkenan maka bisa menambah kerjasama antara YPMAK dengan API dalam hal pengembangan SDM, baik itu drone, pilot balon udara, digitalisasi udara,” pungkasnya.
Selain itu, Direktur API Banyuwangi Captain Daniel Dewantoro Rumani mengatakan API Banyuwangi akan mengirim pesawat ke Timika yang disewa oleh salahsatu operator di Timika.
“Tentunya ini akan memberikan kesemmpatan kepada peserta beasiswa YPMAK yang telah menjadi pilot untuk menerbangkan,”Tutupnya. (miskan)