Untuk mengukur kemajuan peserta beasiswa dan memastikan peserta beasiswa mematuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan dalam pedoman beasiswa, Divisi Monitoring dan Evaluasi (monev) Pendidikan dan Divisi Program Pendidikan YPMAK pengelola Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia melakukan monitoring ke lembaga mitra pelaksana program beasiswa di Jayapura.
Pada Senin, 5 Juni 2023, Tim Monitoring yang terdiri dari, Kepala Divisi Monev Pendidikan, Dionisius Burdam, Staf Monev Pendidikan, Bertho Sirwutubun, Kepala Divisi Program Pendidikan, Fery Uamang dan Deputi Monev Program, Kristianus Ukago mengunjungi SMAN N 3 Buper, Jayapura.
Dalam kegiatan itu, Nanang Wahyudi, pengelola program beasiswa yang juga bendahara program beasiswa di SMA N 3 Buper memaparkan perkembangan dan permasalahan yang dihadapi oleh para peserta beasiswa.
“Setiap anak mempunyai karakter yang berbeda-beda, namun mereka dapat menyesuaikan meskipun masih ada yang terkadang tidak mendengarkan pembina asrama,”katanya.
Nanang juga menjelaskan di sekolah maupun asrama, setiap anak harus mematuhi peraturan yang ada namun ada juga anak-anak yang melanggarnya.
“Dari sekolah sudah memberi teguran, namun kami berharap YPMAK juga memberi ketegasan kepada peserta beasiswa yang melakukan pelanggaran,” katanya.
Menanggapi itu, Kepala Divisi Program Pendidikan YPMAK, Fery Uamang mengatakan pihak sekolah dapat memberikan laporan dan diberikan kepada YPMAK.
“Kedepannya dipertegas, kalau mereka sudah melebihi ketentuan yang ada di SMA Buper ini, kirim surat keterangan ke kami, YPMAK akan memberi sanksi tegas,”katanya.
Fery menambahkan saat ini YPMAK dituntut lebih meningkatkan kualitas anak-anak peserta beasiswa, jika yang melanggar diberi sanksi yang tegas maka menjadi contoh buat peserta yang lain.
Sementara itu, Deputi Monev Program, Kristianus Ukago mengapresiasi SMAN 3 Buper karena telah memberikan banyak kuota kepada YPMAK. Sebelumnya, YPMAK hanya diberi kuota 5 anak, namun pada tahun 2022 YPMAK dapat mengirimkan 29 anak.
“Terima kasih buat SMA N 3 Buper yang memberi kesempatan kepada kami untuk mengirimkan melebihi kuota. Memang dalam pengelolaan beasiswa banyak kendala, dengan adanya monitoring ini kita dapat berdiskusi dan mencari solusi agar pelaksanaan program beasiswa dapat lebih baik kedepannya nanti,” kata Kristianus Ukago.
Usai pertemuan, tim monitoring tatap muka dengan peserta beasiswa, kemudian melihat asrama dan mengunjungi peserta beasiwa ketika makan siang di ruang makan.
Sekadar diketahui, Monitoring peserta beasiswa adalah proses pengawasan dan pemantauan terhadap penerima beasiswa untuk memastikan bahwa peserta mematuhi persyaratan dan kewajiban yang telah ditetapkan.
Tujuan utama dari monitoring peserta beasiswa adalah untuk memastikan bahwa dana beasiswa digunakan dengan tepat dan efektif, serta untuk memberikan dukungan dan bimbingan kepada peserta beasiswa dalam mencapai tujuan pendidikan mereka.
Selain itu, melalui monitoring, YPMAK dapat mengumpulkan data dan informasi yang berguna untuk evaluasi program. Data ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan program beasiswa, serta untuk mengidentifikasi area di mana program dapat ditingkatkan atau disesuaikan agar lebih efektif. (miskan)