Pengelola Dana Kemitraan 
Pilih Bahasa :
Pilih Bahasa :
Pilih Bahasa :
Jayapura – Usai melakukan monitoring peserta beasiswa Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) di Universitas Negeri Papua, Manokwari (4/7/2022) dan di Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), Selasa (5/7/2022).
Tim Monitoring Program Pendidikan YPMAK melanjutkan kegiatan monitoring di Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Rabu, 6/7/2022. Tatap muka yang berlangsung di hotel Horison Kotaraja, dihadiri Yohan Wambrauw, Wakil Direktur Grand Making dan Kristianus Ukago, Deputi Monev, Berto Sirwutubun, Staf Monev Pendididkan, Kepala Divisi Program Pendidikan, Feri Magai Uamang dan juga Dr. Vince Tebai penanggungjawab program beasiswa YPMAK.
Dalam sambutannya, Kepala Divisi Pendidikan mengatakan, setiap peserta beasiswa YPMAK diharapkan agar displin dan mempunyai target agar dapat menyelesaikan studi tepat waktu.
“Adik-adik perlu displin dalam studi. Saat ini bukan saatnya main main lagi. Jangan buang waktu dalam studi dan harus ada target. Sesuai pedoman beasiswa YPMAK, lima tahun harus menyelesaikan studi S1, D3 tiga tahun, dan S2 dua tahun,” tutur Feri.
Selain itu, Feri juga menambahkan bahwa sesuai arahan dan keputusan Pembina bahwa YPMAK hanya membiayai 3.000 peserta beasiswa, sehingga tiga tahun terakhir tidak ada penerimaan peserta beasiswa. YPMAK saat ini fokus pada kuantitas bukan kualitas.
“Jadi pertama, peserta beasiswa yang ada saat ini agar menyelesaikan kuliah selama lima tahun. Dengan demikian maka akan memberikan peluang bagi generasi berikutnya untuk menjadi peserta beasiswa. Kedua tidak boleh pindah jurusan dan cuti. Karena kalau cuti kuliah akan lebih butuh tambahan waktu untuk kejar mata kuliah,”jelas Feri Uamang seraya menambahkan hal ini akan di sosialisasikan ke kota-kota studi dan langsung di eksekusi jika ada yang melanggar.
Setelah berubah nama dari LPMAK menjadi YPMAK tidak lagi merekrut peserta beasiswa. YPMAK hanya membiayai peserta yang sudah ada atau yang melanjutkan studi ke jenjang berikutnya.
Salahsatu upaya YPMAK agar dapat merekrut peserta beasiswa baru yaitu dengan mendorong para peserta beasiswa untuk menyelesaikan studi maksimal 5 tahun. Jika setiap peserta beasiswa dapat tepat waktu, maka posisi peserta yang lulus dapat digantikan dengan peserta yang baru.
“Supaya adik adik yang dibelakang mau kuliah bisa ganti posisi kalian. Kalian kalau masih mau berlama lama maka akan menjadi penghalang mereka,”kata Uamang.
Hasil dari monev yang dilakukan di kota-kota studi akan menjadi masukan dan pernaikan saat melakukan revisi pedoman beasiswa.
Sementara itu, Vince Tebai mengungkapkan program beasiswa kerjasama YPMAK dan Uncen tahun 2019 dengan mengirimkan peserta pertama 25 anak tetapi yang akhirnya terdaftar di angkatan pertama 20 anak, lima lainnya tidak melapor dan mengundurkan diri.
Kemudian tahun 2020, angkatan kedua diterima 14 anak dan tahun 2021 itu sebanyak 19.
“Jadi jumlah total di Uncen 51 peserta beasiswa YPMAK tetapi tahun lalu ada satu yang meninggal jadi jumlah kami 50,”jelas Tebai.
Dr. Vince Tebai menjelaskan, untuk angkatan pertama 2019, sudah ada yang selesai kuliah dan akan ikut wisuda bulan Agustus. Kemudian untuk anak-anak yang lain itu akan mengikuti KKN dan berharap angkatan pertama wisuda pertama tahun depan bisa penulisan skripsi yang masih sisa sehingga di tahun periode kedua wisuda di Uncen kami berharap 2019 semuanya selesai. Sementara angkatara 2020 akan naik ke semester berikutnya. (miskan)
