MANADO | Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) pengelola Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia melakukan monitoring keadaan siswa-siswi di kota studi, Tomohon, Sulawesi Utara pada Selasa (5/7/2022).
Para siswa yang dijenguk ini merupakan putera-puteri asal Kabupaten Mimika yang mendapatkan beasiswa penuh oleh YPMAK. Mereka bersekolah dan tinggal di Sekolah Asrama St. Nikolaus Lokon milik Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) di Tomohon.
Saat ini, YPL mendidik 53 anak yang duduk di bangku SMP dan 73 anak yang duduk di bangku SMA.
Direktur Operasional Pendidikan YPL, Agnito Moningka mengapresiasi komitmen YPMAK yang aktif memantau kondisi peserta beasiswa dan mempercayakan yayasan ini sebagai mitra kerjasama.
“Kami sudah menangani program beasiswa ini hampir 20 tahun. Sejak masih LPMAK dulu,” kata Agnito di sela monitoring, Selasa.
YPL saat ini mengedepankan metode pendidikan dengan pendekatan karakter-budaya. Dijelaskan Agnito, siswa-siswi yang dididik di sekolahnya berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
“Teman-teman dari Papua, khususnya Mimika itu berbeda dengan anak-anak dari daerah lain. Mereka lebih aktif bergerak. Sehingga metode belajarnya lebih bertumpu pada kinestetis,” katanya.
Sehingga pihak YPL menuntut para guru untuk lebih dekat dengan murid hingga benar-benar mengetahui karakter masing-masing muridnya.
Dilengkapi dengan fasilitas olahraga yang lengkap seperti, track lari, kolam renang, lapangan basket dan lainnya membuat YPL membebaskan para murid memilih olahraga kesukaannya.
Wakil Direktur Monev dan Program YPMAK, Nur Ihfa Karupukaro saat menjenguk para siswa melihat langsung kondisi para siswa yang alami peningkatan.
Para siswa pun tercatat memiliki prestasi yang tak kalah dari siswa daerah lain. Seperti Florida Dolorosa Kwalik yang saat ini merupakan Ketua OSIS SMP St. Nikolaus Lokon dan Sarah Violet Amisim yang adalah siswi peringkat 1 di SMA St. Nikolaus Lokon.
Ihfa juga berpesan agar terus giat belajar dan mendengar nasihat orang tua asuh yang merupakan pembina asrama para siswa.
Di akhir sesi, Ihfa memberi motivasi agar para siswa bercita-cita setinggi langit. Sebab, YPMAK sebagai pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia dapat menjamin peserta beasiswa hingga benar-benar mencapai profesi yang dicitakan.
“Yang mau jadi dokter, arsitek, insinyur pertanian, mari silakan. Tidak dibatasi. Tidak ada yang sulit kalau kalian semua punya keinginan yang sungguh-sungguh,” tegas Ihfa di hadapan para peserta beasiswa.
Para siswa pun menyambut kedatangan YPMAK di kota studi dengan gembira. Selain mendengar nasehat dari Ihfa, para siswa juga menyampaikan keinginan dan harapan mereka di waktu mendatang terkait beasiswa hingga bangku kuliah nanti.
“Saya mau kuliah kedokteran bedah. Semoga beasiswa ini bisa menjamin kita sampai meraih cita-cita,” harap Elinte Magal, siswi SMA Lokon asal Kampung Tsinga, Kabupaten Mimika. (*)