Kelompok Kerja Program Kampung pesisir dan pegunungan Mimika, Papua mengikuti Bimbingan Teknis Pembuatan Laporan Pertanggungjawaban dan Laporan Program Kampung untuk Tim Pokja Highland dan Pesisir TAHAP II pada Selasa (21/6/2022).
Kegiatan yang diprakarsai oleh Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia di Gedung MPCC ini, merupakan kelanjutan dari Program Kampung Tahap I yang sudah dimonitoring dan dievaluasi beberapa bulan lalu.
Deputy Program YPMAK, Onny Wiranda yang juga merupakan pemateri dalam bimbingan teknis itu mengatakan, kegiatan ini akan fokus belajar pada pembuatan laporan keuangan hingga dokumentasi kegiatan yang dapat dipublikasi.
Onny mengakui, dalam tahap pertama terdapat banyak kekurangan perjalanan program. Seperti lalainya warga membuat dokumentasi usai program dilaksanakan.
“Sehingga dalam bimbingan ini juga, kembali memberi penguatan bahkan peningkatan untuk memberdayakan masyarakat melalui program kampung tahap II ini,” terang Onny di sela-sela kegiatan bimbingan.
Wakil Direktur Program dan Monev, Nur Ihfa Karupukaro menjelaskan, YPMAK yang merupakan pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia ini berharap program kampung tidak lagi bertumpuk pada bersih-bersih kampung atau pembangunan fisik di kemudian hari.
“Tapi kami maunya kalau bisa kedepannya masyarakat sudah mulai memikirkan pemberdayaan melalui potensi lokal, misalnya mereka buat koperasi ikan atau koperasi hasil kebun,” ujarnya.
Saat ini sudah terdapat delapan wilayah yang menandatangani pencairan dana Program Kampun Tahap II. Kedelapannya yakni dari Distrik Agimuga, Kampung Tsinga, Kampung Aroanop, Distrik Hoeya, Kampung Dumadama, Distrik Alama, Distrik Jila, dan Waa-Banti.
Mereka menandatangani nota pencairan pada Senin, 20 Juni 2022 di Kantor YPMAK Jalan Yos Sudarso, Timika, Papua.
Direktur YPMAK, Vebian Magal menjelaskan, pencairan dana Program Kampung Tahap II ini sedikit terlambat akibat belum ada laporan pertanggungjawaban dari Pokja yang harus alami perbaikan beberapa kali.
Meski demikian, Vebian optimis program kampung kedepan akan semakin memberdayakan masyarakat menjadi mandiri dan memiliki daya saing.
“Harapan kami, masyarakat ini kedepannya semakin mandiri. Mereka punya usaha sendiri dan memang program ini dibut untuk sebagai stimulus agar masyarakat itu kedepannya mandiri,” tegas Vebian.
pada hari kedua pelatihan, tah hanya anggota POkja, Warga pesisir dan pegunungan Mimika juga mengikuti pelatihan dan semakin antusias saat mengikuti Bimbingan Teknis Pembuatan Laporan Pertanggungjawaban dan Laporan Program Kampung untuk Tim Pokja Highland dan Pesisir Tahap II, di Timika, Papua pada Rabu (22/6/2022).
Di hari terakhir ini, warga semakin memenuhi Gedung MPCC dengan 169 orang dari wilayah pesisir, dan 34 orang dari wilayah dataran tinggi (highland).
Bimbingan Teknis yang diadakan YPMAK sebagai pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia ini bertujuan untuk menghasilkan program kampung yang berdaya saing, dan mampu memberdayakan masyarakat serta dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka.
Direktur YPMAK, Vebian Magal mengapresiasi antusiasme warga ini yang datang jauh-jauh dan meninggalkan kampung halaman mereka untuk menjalani bimbingan teknis ini.
“Harapannya, mereka ini benar-benar menjadi tim yang kuat tampil di kampung-kampung untuk menjadi contoh, mengelola program-program lain juga secara bertanggungjawab,” kata Vebian.
Vebian juga berharap melalui Program Kampung Tahap II ini, masyarakat semakin belajar menjadi masyarakat mandiri dan mampu mengelola potensi alam mereka.
Dalam penutupan, Vebian berpesan agar ilmu yang telah diperoleh dalam bimbingan teknis ini dapat diteruskan ke masyarakat lainnya. Sehingga pengetahuan yang didapatkan dapat dipakai untuk membangun kampung.
https://seputarpapua.com/view/puluhan-warga-ikut-bimbingan-adminisitrasi-program-kampung-ii-ypmak.html
https://seputarpapua.com/view/ratusan-orang-dapat-bimbingan-program-kampung-ypmak-harap-adanya-inovasi.html