Pengelola Dana Kemitraan 
Pilih Bahasa :
Pilih Bahasa :
Pilih Bahasa :
Salahsatu kegiatan yang dibuat oleh masyarakat dalam Program Kampung yaitu pembersihan kampung dan pembuatan pagar.
TIMIKA | Semenjak berubah dari lembaga ke yayasan, Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) merubah pola pendekatan program ke masyarakat.
Salah satu program yang dilakukan untuk pertama kali sejak perubahan status dari lembaga ke yayasan adalah ‘Program Kampung’.
Tujuan program ini untuk memberikan tambahan penghasilan sehingga perekonomian masyarakat di kampung meningkat.
Wakil Direktur Program YPMAK, Nur Ihfa Karupukaro mengatakan, pelaksanaan ‘Program Kampung’ yang dilakukan oleh YPMAK memang berbeda dengan program-program sebelumnya dan lainnya.
Program ini memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk bekerja. Dalam arti, masyarakat harus menjadi subyek (pelaku) bukan obyek atau penonton seperti pada program-program lainnya.
“Kalau masyarakat jadi obyek, maka mereka akan menonton saja. Tidak bisa berbuat banyak dengan pelaksanaan program yang ada,” kata Ihfa saat ditemui di Hotel Horison Diana Timika, Jumat (3/12/2021).
Kata dia, yang dimaksud ‘subyek’ dalam ‘Program Kampung’ yang digagas YPMAK ini adalah, program ini mengajak masyarakat yang melakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan penerimaan manfaatnya.
“Dengan kata lain, YPMAK dengan menggunakan dana kemitraan dari PT Freeport Indonesia hanya bisa menyalurkan dana pembinaan kepada masyarakat agar mereka bisa merasa memiliki kampung serta memberdayagunakan masyarakat kampung untuk bisa bekerja,” katanya.
Dengan demikian, kata Ihfa, melalui ‘Program Kampung’ diharapkan, masyarakat khususnya di wilayah pesisir pantai mampu untuk bertanggungjawab dalam semua kegiatan yang dipercayakan.
Selain itu, melalui ‘Program Kampung’ juga diharapkan mampu membentuk rasa tanggungjawab dan merubah pola pikir (Mindset) serta masyarakat harus mengerti bahwa kampung itu surga bagi mereka.
“Karenanya, kami berharap melalui program kampung ini bisa merubah pola pikir untuk bekerja di kampung, dengan memberdayakan yang ada secara maksimal,” ujarnya.
Pola pikir yang dulunya memiliki rasa cemburu, curiga, iri hati, dan lainnya itu hilang maka kampung-kampung akan maju dan berkembang. Serta menumbuhkan kembali situasi kondisi kampung yang pernah terjalin, yakni hidup bergotong royong.
Lanjutnya, yang tidak kalah pentingnya adalah, tanpa adanya uang kampung bisa bersih dan sehat. Karena itu merupakan tanggungjawab masyarakat, karena kampung adalah surga bagi mereka.
“Hal itu perlu dipahami, karena suasana sekarang dan dulu berbeda. Dimana sekarang semuanya harus menggunakan uang. Padahal dulu, tanpa uang kampung jadi bersih dan sehat,” ungkapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com – LINK SUMBER : https://seputarpapua.com/view/melalui-program-kampung-ypmak-berharap-bisa-merubah-mindset-dan-memberdayakan-masyarakat.html
