Pengelola Dana Kemitraan                Pilih Bahasa : EnglishIndonesian

Menteri BUMN, Erick Thohir Tandatangani Prasasti dan Resmikan Program Investasi Sosial yang dijalankan YPMAK

Senin, 11 Oktober 2021

TIMIKA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Presdir PT Freeport Indonesia (Presdir) Tony Wenas menghadiri penandatangan MoU antara Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP), Senin (4/10/2021) terkait program penyaluran kredit kepada anggota binaan YPMAK.

Menteri BUMN Erick Thohir juga menandatangani prasasti program-program investasi sosial PTFI yang dijalankan oleh YPMAK selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia.

Selain itu juga dilakukan penandatangan antara Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) dengan 8 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Mimika, khususnya dalam program peningkatan kompetensi guru-guru SMK.

Ke 8 SMK terdiri dari SMK Harapan, SMK Hermon, SMK Pelita, SMK Yosua, Don Bosco, Kasih Rafael, Amamapare dan SMKN 1.

Direktur YPMAK, Vebian Magal mengatakan, pelaksanaan program investasi sosial yang dilakukan PT Freeport Indonesia sangat luar biasa, khususnya untuk suku asli di Mimika, yakni Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lainnya yang juga berdomisili di Mimika.

“Kami selaku pengelola sangat berterimakasih terhadap program-program yang dilakukan oleh Freeport, khususnya investasi sosial. Karena bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” kata Vebian.

Lebih jauh Vebian menjelaskan, program investasi sosial dimulai sejak tahun 1996-1998 dengan nama Pengembangan Wilayah Timika Terpadu (PWT). Kemudian pada 1999-2002, namanya berubah menjadi Lembaga Pengembangan Masyarakat Irian Jaya (LPMIRJA).

Selanjutnya, pada 2003-2019 namanya berubah kembali menjadi Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK), substansi pelayanannya lebih difokuskan kepada dua suku besar, yakni Amungme dan Kamoro, serta lima suku kekerabatan.

“Dengan berjalannya waktu, nama tersebut berubah menjadi Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK),” ujarnya.

Perubahan nama ini sering menjadi pertanyaan di kalangan masyarakat terkait perubahan nama organisasi pengelola dana kemitraan Freeport.

Vebian menjelaskan, perubahan nama didasari evaluasi PT Freeport Indonesia selaku pemberi dana.

“Perubahan nama dan sekarang menjadi YPMAK ini disesuaikan dengan perkembangan zaman yang ada serta untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi,”jelasnya.

Dana kemitraan yang dikucurkan diprioritasnya kepada tiga program penting, kesehatan, pendidikan dan ekonomi.

Khusus bidang kesehatan, sudah dibangun Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM), klinik terapung untuk masyarakat yang ada di pesisir pantai serta dokter terbang, yang diperuntukkan bagi masyarakat daerah pedalaman maupun pegunungan.

“Program klinik terapung dan dokter terbang dilakukan, karena demografi Mimika terdiri dari gunung dan pesisir pantai. Sehingga harus ada program-program yang menyentuh langsung wilayah-wilayah tersebut,” ujarnya.

Untuk pendidikan, ada program pemberian beasiswa kepada anak-anak dari dua suku besar dan lima suku kekerabatan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Sampai saat ini sekitar 3.067 siswa yang dibiayai oleh YPMAK melalui program beasiswa.

“Ada 23 mitra yang kami libatkan dalam penanganan pendidikan, mulai yayasan, sekolah menengah atas sampai perguruan tinggi. Untuk perguruan tinggi, kami pilih yang memiliki akreditasi A,” tuturnya.

Sedangkan untuk program ekonomi, pihaknya bekerjasama dengan BRI, agar bisa memberikan kredit lunak secara mandiri kepada masyarakat untuk bisa mengembangkan usahanya. Serta sudah membentuk kelompok kerja (pokja) di kampung-kampung untuk mengembangkan ekonomi.

“Melalui kerjasama yang seperti dilakukan hari ini, diharapkan bisa melakukan pemberdayaan perekonomian masyarakat. Sehingga diharapkan pula taraf hidup mereka juga naik,” ungkapnya.

Sementara Presdir PT FI, Tony Wenas mengatakan, jika mendengar dan melihat anak-anak Papua menyanyi dan menari, ia merasa trenyuh, Freeport sudah menjadi bagian dari Papua sejak 54 tahun lalu.

“Kemarin saat pembukaan PON XX di Jayapura saya kembali trenyuh. Ini membuktikan Papua torang bisa,” katanya.

Selama di Papua ada dua hal yang menjadi perhatian, yakni pendidikan dan kesehatan. Dua hal ini dilakukan, karena pihaknya meyakini bahwa tidak ada perusahaan yang sukses di tengah masyarakat yang gagal.

“Karenanya, kami berkomitmen tumbuh dan berkembangan bersama masyarakat,” tuturnya.

Kata Tony, dalam menjalankan investasi sosial yang sudah dilakukan sejak 1992 lalu, Freeport telah menggelontorkan dana 1,85 Juta US Dollar atau sekitar Rp25 triliun.

“Hal-hal ini akan terus berlangsung sampai 2041 nanti,” katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com – LINK SUMBER : https://seputarpapua.com/view/menteri-bumn-dan-presdir-freeport-hadiri-penandatanganan-mou-ypmak-dan-bri.html

549 Tampilan
Bagikan ke Sosial Media



Galeri Foto

Publikasi Pelaksanaan Program
Melalui Gambar

Galeri Video


Peta Kantor YPMAK


Alamat Kantor :
Pusat (sekretariat) :
Jalan Yos Soedarso Timika, Mimika – Papua Tengah Kode Pos 99910

Email : humas@ypmak.or.id




Copyright © 2024 | YPMAK Timika – Papua
Semua berita dalam web ini menjadi hak cipta YPMAK Timika