GUBERNUR Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengingatkan anak-anak penghuni Asrama Pelajar AMOR yang berlokasi di Jalan Pilang Sari No.1 RT.02 RW.05 Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tembalang Semarang agar tetap ceria, semangat, rajin belajar dan berbagi serta saling mengingatkan sesama teman.
Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Asrama Pelajar AMOR, Selasa (13/7) sekitar pukul 14.30 WIB. Kehadiran gubernur di asrama ini disambut Pembina Yayasan Binterbusih Semarang, Paul Sudiyo bersama sejumlah anak-anak asrama dan para pamong asrama.
“Hallo, bagaimana kabar kalian,” tanya Ganjar yang disambut oleh anak-anak, ”baik-baik bapa”.
Kunjungan yang ketiga kalinya ini, untuk memastikan bahwa anak-anak yang ada di Asrama AMOR dalam keadaan baik-baik dan sehat.
Bertempat di Ruang Belajar Gedung Bawah, Ganjar sengaja hanya berdiri di teras sambil berdialog dengan beberapa anak dan Pamong Asrama. Kesempatan itu Ganjar Pranowo mengingatkan bahwa varian covid saat ini masih berbahaya, untuk itu kita semua diminta untuk saling menjaga keselamatan dan saling mengingatkan, sementara tidak usah nongkrong dimana-mana dulu.
Sembari mengingatkan pentingnya menjaga kesahatan dan keselamatan, Gubernur Jateng itu menyapa salah satu pelajar, “kamu sekolah dimana?” “di SMA Sint Louis, kelas XII, jawab Rianus” “Bagaimana kamu sekolah, tetap online to!” “Iya Bapa”, “Ada kesulitan ga?” “Ada Bapa, mata pelajaran Matematika dan Bahasa Jawa; “Lha coba kamu ingat apa yang bisa kamu katakan dalam bahasa Jawa, satu kalimat saja!” Sambil mengingat-ingat diantara anak-anak menyampaikan “Opo, piye, mangan!! Jawab diantara anak-anak sembari saling menyaut!, Gerrr tawa gubernur diikuti oleh mereka yang hadir, siang itu.
Selain belajar online Gubernur Ganjar juga menanyakan “bagaimana hasil ujian kenaikan kelas kemarin, nilainya bagus to, bagaimana kalian mengerjakannya, bisa ngepek (nyontek) ga?“ “Detau Onawame menyampaikan bahwa mata pelajaran yang diujikan diberi waktu 90 menit, dan setelah selesai jawaban dikirim ke guru melalui WA, soal-soal yang diujikan dikirim melalui Aplikasi Zoom, sehingga semua siswa menerima dan mengerjakan dalam waktu yang sama”.
Pembina Yayasan Binterbusih, Paul Sudiyo menyampaikan bahwa disela-sela sekolah online dari pagi sampai siang, sorenya anak-anak harus belajar mandiri, dan malam harinya mereka diwajibkan untuk mengikuti tutorial. Belajar dengan guru sekolah masing-masing sesuai dengan mata pelajaran yang telah dijadualkan; “Bagus itu, artinya anak-anak terprogram dengan pembelajaran di era covid kali ini, asal tidak banyak anaknya, tidak apa-apa, memang harus begitu,” kata Gubernur Ganjar menanggapi penjelasan Paul Sudiyo.
“Nah, kalian hobinya olah raga apa?” Detau dan kawan-kawan menjawab, “kami main basket, volly, sepak bola dan futsal Bapa!” “oh ya dimana?” “di gedung olah-raga, Bapa ada di belakang Asrama” “Ok, nanti akan saya kirim bola untuk keperluan olah raga kalian ya” “Baik Bapa terima kasih; celetuk Isak siswa SMP yang malu-malu tapi mau”
Kehadiran Pak Gub, yang mendadak kali ini diapresiasi oleh anak-anak; sebuah noken tas asli Papua yang dianyam dari tali warna hitam putih disampaikan ke gubernur, sebagai ucapan terima kasih; dikalungkan oleh Wahyu salah satu siswa SMA yang hadir ditempat tersebut. Sebagai balasan gubernur, memberikan beberapa kaos warna hitam untuk anak-anak.
Sebelumnya Ganjar Pranowo pada pertemuan dengan Wakil Bupati Mimika, Johanes Rettob di Semarang beberapa waktu lalu menyampaikan dukungannya kepada anak-anak Papua yang bersekolah di Kota Studi Semarang. Ganjar mengatakan dirinya punya hubungan emosional dengan Papua sebab saat masih kuliah, ia memiliki banyak teman-teman asal Papua dan Indonesia Timur lainnya. Suka duka semasa di bangku kuliah pernah mereka jalani bersama, kata Ganjar. Sebab itu Ganjar mengatakan, jika ada mahasiswa asal Papua yang mengalami kendala dengan persoalan di kampus, silakan menyampaikan kepada dirinya dan ia siap membantu. Wakil Bupati Mimika, Johanes Rettob mengapresisi dukungan yang disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
“Terimakasih Pak Ganjar dan atas nama pemerintah serta orang tua, saya titip anak-anak kami yang saat ini berada di Jawa Tengah,” kata Johanes Rettob ketika itu. (*/thobias maturbongs)