Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) melalui Humas YPMAK kembali memberikan sosialisasi terkait perubahan perubahan bentuk organisasi pengelola dana kemitraan PT. Freeport Indonesia dari Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) menjadi YPMAK kepada tokoh masyarakat, pemuda, perempuan asli Amungme. Sosialisasi dilaksanakan di Mile 32, Distrik Kuala Kencana, Selasa (27/4/2021).
Sosialisasi tersebut dipimpin oleh Kepala Divisi Humas YPMAK, Feri Magai Uamang. Kepada wartawan usai melakukan sosialisasi Ferry menjelaskan pihaknya lebih menjelaskan LPMAK yang kini telah berubah menjadi YPMAK tidak merubah dan mengganggu program utama yakni pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
“Nah dengan adanya perubahan lembaga ke yayasan ini, tidak berpengaruh ke tiga program tersebut, pendidikan terus berjalan, kesehatan tetap jalan, masyarakat tetap berobat gratis, ekonomi juga tetap jalan,” jelasnya.
Saat sosialisasi tersebut, Ferry mengatakan masyarakat banyak bertanya terkait kegiatan ekonomi.
Karena, waktu masih LPMAK, ekonomi ditangani masing – masing kepala biro perwakilan 7 suku yang menangani masyarakat dalam menjalankan usaha melalui kelompok binaan.
Namun, setelah berubah menjadi YPMAK, tujuh biro tersebut sudah tidak ada dan sekarang hanya satu kepala divisi saja yang menangani bidang ekonomi.
“Untuk itu tadi masyarakat banyak yang memberikan masukan dan banyak yang bertanya, namun saya sudah berikan penjelasan bahwa justru dengan adanya perubahan ini walaupun di ekonomi hanya satu kepala divisi saja tetapi programnya sekarang justru direncanakan untuk lebih banyak fokuskan di kampung pesisir dan pegunungan,” ungkapnya.
Saat ini, katanya Divisi Ekonomi sudah mulai melakukan sosialisasi ke setiap kampung dimana kedepan yang menjadi fokus perkembangan adalah wilayah kampung.
“Intinya dengan adanya perubahan tersebut tidak mengubah program apapun yang sudah berjalan, seperti kelompok binaan tetap berjalan namun akan dipusatkan di daerah pedalaman sehingga pembangunan ekonomi merata dan manfaatnya sampai ke wilayah kampung,” ujarnya.
Iapun menjelaskan saat ini, YPMAK tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan, namun dipercayakan kepada pihak ke 3.
“Mereka (pihak ke 3) bisa langsung kerjakan misalnya bangun sekolah, bina kelompok ekonomi seperti kandang ayam dan lainnya. Sekarang artinya peran lembaga yang langsung ambil alih itu sudah tidak ada, kita hanya menjadi pendonor saja, kita persiapkan semua dokumen dan administrasi untuk menjalankan itu adalah pihak ketiga,” tuturnya. (*)
Artikel ini dikutip dan telah diterbitkan di :