Direktur YPMAK, Vebian Magal di Timika, Rabu, mengatakan jajarannya telah menggandeng sebanyak 17 vendor untuk membantu pendistribusian bantuan kepada masyarakat tujuh suku yang bermukim pada 47 titik di wilayah Kota Timika dan sekitarnya.
Distribusi bantuan mulai dilakukan sejak Rabu siang ini.
“Untuk tahap pertama ini kami harapkan semua masyarakat tujuh suku yang tinggal di Kota Timika dan sekitarnya yang terjangkau sarana transportasi darat dapat menerima bantuan ini. Untuk pendistribusian bantuan bahan makanan ini kami alokasikan dana Rp9 miliar,” kata Vebian.
Menurut dia, PTFI bersama YPMAK mendukung penuh instruksi pemerintah daerah setempat agar warga Mimika, termasuk masyarakat asli Papua dari tujuh suku tetap tinggal dalam rumah selama masa tanggap darurat wabah pandemi COVID-19 untuk memutus rantai penularan kasus itu.
Jika pandemi COVID-19 di Mimika masih terus berlangsung maka distribusi bantuan bahan pangan kepada masyarakat tujuh suku akan dilakukan dua kali dalam sebulan.
“Harapan kami masyarakat mengikuti arahan pemerintah yaitu melakukan isolasi diri di rumah masing-masing, Jangan jalan-jalan atau bepergian kemana-mana di tengah situasi wabah saat ini sehingga kasus COVID-19 ini bisa kita atasi. Kita semua punya tanggung jawab yang sama untuk mengatasi wabah ini dengan memutus mata rantai penularan dari orang ke orang,” kata Vebian.
Para vendor yang ditunjuk YPMAK akan mendata keluarga-keluarga masyarakat tujuh suku di Kota Timika dan sekitarnya untuk mendapatkan bantuan bahan makanan.
Paket bantuan bahan makanan yang disalurkan terdiri atas beras, mi instan, gula, kopi, susu dan lainnya.
Vebian memperkirakan alokasi anggaran untuk pendistribusian bantuan tersebut akan meningkat apabila kasus COVID-19 di Mimika berkembang terus.
“Untuk enam bulan pertama ini YPMAK fokus menangani dampak kasus COVID-19 dengan membantu pemerintah mendistribusikan bantuan bahan pangan kepada masyarakat. Sebelumnya kami juga sudah membantu sarana dan prasarana kesehatan untuk mendukung Tim Gugus Tugas Pemkab Mimika menangani COVID-19,” jelas Vebian.
Untuk sementara waktu, PTFI dan YPMAK belum bisa menyalurkan bantuan ke masyarakat di pegunungan yang hanya bisa dijangkau dengan sarana transportasi udara melalui helikopter maupun masyarakat di pesisir pantau yang bisa dijangkau dengan sarana transportasi laut dan sungai melalui perahu motor untuk mencegah potensi penularan wabah COVID-19 ke wilayah pedalaman dan pesisir Mimika.(Evarianus Supar/ANTARA)