Pengelola Dana Kemitraan                Pilih Bahasa : EnglishIndonesian

Fokus Bangun Fasilitas Usaha Ternak Babi dan Ayam Petelur

Rabu, 15 Mei 2019

SALAH satu upaya Biro Ekonomi Suku Moni dalam mengembangkan ekonomi masyarakat adalah membantu menyediakan fasilitas usaha. Fasilitas usaha tersebut akan dibangun pada 2019 ini bagi kelompok binaan Biro Ekonomi Suku Moni.

Kepala Biro Ekonomi Suku Moni, Yosias Magai mengatakan fasilitas usaha yang akan dibangun pada 2019 ini adalah dua unit kandang ayam dengan kapasitas masing – masing 2.300 ekor serta dua unit kandang babi dengan kapasitas satu kandang masing-masing 10 petak.

“Hal ini sudah disetujui berdasarkan keputusan rapat Tim Sekretariat Eksekutif, Badan Pengurus dan Badan Musyawarah Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro ,” kata Yosias.

Menurut Yosias, secara khusus pembangunan kandang ayam untuk peternak ayam petelur bertujuan untuk membantu menjamin ketersediaan stok telur ayam ras di Timika. Terlebih khusus katanya untuk mengantisipasi kebutuhan telur pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 mendatang juga termasuk kebutuhan pasar di Timika.

Selain itu pembangunan fasilitas usaha ternak babi juga kata Yosias bermuara pada upaya sinkronisasi budaya. Hal tersebut diharapkan petenak babi binaan Biro Suku Moni mudah mengembangkan usahanya sehingga kedepannya lebih mandiri dan sejahtera.

Yosias mengungkapkan, ini bukan kali pertama Biro Moni membangun fasilitas usaha semacam ini. Hal serupa juga pernah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya dengan membangun kandang ayam dan kandang babi.

Hasil dari usaha peternak dan didorong oleh para pendamping, para peternak akhirnya mampu mengembangkan usaha mereka. Ia menuturkan, ada peternak yang mampu membangun lagi kandang dengan kapasitas yang sama dengan hasil usaha mereka.

Tidak melulu pembangunan fasilitas usaha. Biro Moni juga pada 2019 ini akan memanfaatkan Program Ekonomi Mandiri (PEM) dengan sejumlah kegiatan antara lain, membantu menyuplai barang dagangan yang ditargetkan sebanyak dua pedagang binaan, bantuan bagi pedagang asli Suku Moni di pasar dalam bentuk barang. Selain itu juga ada agenda pembangunan swalayan.

“Kami berharap agar yang ada saat ini lebih meningkat lagi dalam arti kami memberikan bantuan tahap pertama dan sekaligus mengawasi keuangan mereka termasuk harus memiliki tabungan,” ujarnya.

Tabungan yang dimaksud kata Yosias jika kedepan ingin mengambil uang harus ada tanda tangan dari pihak biro sehingga arah dan tujuannya jelas. Harapannya kata Yosias, binaan Suku Moni bisa mandiri dengan dana yang ada dan tidak mengharapkan LPMAK lagi.

Masih ada yang ingin dana bergulir

Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) sebagai pengelolah Dana Kemitraan PT. Freeport Indonesia memberikan porsi yang besar pada program pembinaan masyarakat dibandingkan dengan program dana bergulir yang terkesan hanya untuk ‘bagi-bagi uang’.

Arah pengembangan ekonomi ini telah menjadi roh biro ekonomi tujuh suku termasuk Suku Moni selain program lain. Hal tersebut sering ditegaskan Sekretaris Eksekutif LPMAK, Abraham Timang.

Kendati demikian, Yosias mengatakan ia masih menjumpai oknum masyarakat yang mau hanya bagi-bagi uang. Walau begitu Yosias mengakui semua keinginan masyarakat secara khusus Suku Moni selalu ditampung sambil memberikan penjelasan kepada masyarakat arah pengembangan ekonomi di LPMAK.

“Ada masyarakat yang mereka mau hanya bagi-bagi uang. Tetapi kami sering memberikan penjelasan bahwa bagi-bagi uang itu tidak bisa. Itu bukan mendidik dan tidak bisa seperti itu,” ujarnya. (jimmy rahadat)

855 Tampilan
Bagikan ke Sosial Media



Galeri Foto

Publikasi Pelaksanaan Program
Melalui Gambar

Galeri Video


Peta Kantor YPMAK


Alamat Kantor :
Pusat (sekretariat) :
Jalan Yos Soedarso Timika, Mimika – Papua Tengah Kode Pos 99910

Email : humas@ypmak.or.id




Copyright © 2024 | YPMAK Timika – Papua
Semua berita dalam web ini menjadi hak cipta YPMAK Timika