Masyarakat Kampung asli Amungme dan Kamoro yang mendiami wilayah dataran rendah, pesisir pantai serta bantaran sungai yang hanya dapat diakses melalui jalur transportasi sungai, laut dan udara juga memiliki kesulitan untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok. Hal ini disebabkan harga barang yang sangat mahal dan jumlah yang terbatas. Dukungan PEKAM di wilayah ini diantaranya dilakukan melalui :
Kios Kampung
Program ini merupakan lanjutan program yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2015 telah memfasilitasi terbangunnya 6 unit kios kampung, dimana terdapat satu (1) unit kios di Kampung Aikawapuka, Otakwa, Omawita dan Fanamo. Sebelumnya pada tahun 2014 baru terbangun 4 unit kios kampung, yaitu di Manasari 2 unit dan Kekwa 2 unit.
Pengelola kios kampung dilakukan oleh masyarakat kampung setempat, setiap kios dikelola oleh 2 sampai 3 orang per kios yang bertugas melayani masyarakat secara bergantian sesuai jadwal yang disepakati bersama.
Pelayanan yang diberikan oleh kios kampung meliputi penjualan kebutuhan sembilan bahan pokok dan membeli hasil usaha masyarakat seper-ti ikan, keraka/kepiting dan hasil pertanian.
Omset transaksi jual beli kios kampung rata rata mencapai Rp. 50.000.000,- per bulan per kios.
Disamping memberikan bantuan pembangunan berupa 5 unit kios termasuk sarana usahanya, LPMAK juga menyiapkan dukungan operasional kepada 5 kios kampung berupa: motor tempel yamaha 15 PK, perahu fiber, genset dan freezer.
Tambahan fasilitas perlatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kios kampung kepada masyarakat.
Dampak keberadaan kios kampung terhadap perekonomian kampung adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat kampung sekitar dalam mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah serta membantu masyarakat secara langsung untuk menjual hasil produksi lokal setempat seperti : ikan, keraka dan hasil pertanian. Kehadiran kios kampung juga memperkecil ruang para tengkulak yang sangat merugikan masyarakat. (miskan)