Usaha Keramba Ikan Mujair milik Matius Elosak mendapat bantuan dana bergulir kelompok usaha masyarakat di Biro Ekonomi Suku Dani-Lani di LPMAK sejak tahun 2017.
Matius merasa terbantu untuk mengembangkan usaha budidaya ikan tawar, yang tanpa modal awal, dimulai sejak tahun 2000 sebelumnya, terletak di Lokasi Bendungan Kebun Sirih, Timika Papua.
Usaha tersebut kian berkembang. Dari satu dua kolam, kini berkembang menjadi 30 petakan keramba. Jenis pembibitan juga bertambah. Selain mujair, juga ikan mas (kerper) dan ikan nila.
“Ikan nila, saya jual RP 80ribu per-kilo. Sedangkan ikan mas lebih mahal, sampai 180ribu rupiah perkilo,” jelasnya, mengaku memiliki sejumlah pelanggan rumah makan di Timika.
LPMAK telah meningkatkan status usaha, dari kelompok bergulir menjadi Program Pengembangan Ekonomi Mandiri (PEM).
Kepala Biro Ekonomi Suku Dani-Lani LPMAK, Willem Wakerwa mengatakan, pihaknya bertujuan membina sejumlah usaha milik masyarakat di bidang budidaya perikanan ikan tawar, dan juga usaha lainnya.
“Bantaun-bantuan dana bergulir, maupun PEM bertujuan untuk meningkatkan kemandirian usaha ekonomi milik masyarakat, bukan bagi-bagi uang. Mau merangsang kreativitas warga untuk mengembangkan usaha ekonomi keluarga!” kata Willem Wakerkwa. (willem bobi)