Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), selaku pengelola dana kemitraan PT. Freeport Indonesia, melakukan rangkaian kegiatan monitoring hasil kerja Program Kampung YPMAK sekaligus pembaharuan kontrak kerja. Di antaranya mengunjungi Kampung Fanamo, Omawita, Ohotya dan Amamapare pada 13 – 15 Oktober 2022.
Sayangnya, saat mengunjungi Kampung Amamapare, sebagian besar warga di sana sedang berada di Kota Timika dalam rangka mengikuti Pentahbisan Imam, sehingga tim YPMAK tidak bisa berjumpa Tim Pokja Kampung dan Pemerintah Kampung setempat.
Usai kegiatan Sabtu (15/10/2022), Wakil Direktur Program YPMAK, Nur Ihfa Karupukaro, mengungkapkan kunjungan langsung itu guna melihat hasil kerja dari masyarakat lewat program Pokja Kampung, serta untuk mendapat tanggapan dari warga kampung sebagai penerima manfaat langsung.
“Untuk mengetahui hasil kerja dan apakah program bermanfaat atau tidak bagi warga kampung. Kami juga menanyakan apakah tim pokja yang telah dibentuk masih mau dipertahankan atau diganti oleh masyarakat. Yang mana untuk tahun 2022 ini, semua perubahan PKS harus dilakukan karena bulan Februari kemarin sudah berakhir,” ujarnya.
Lagi kata Ihfa, dari kunjungan itu ditemukan rata-rata tingkat kepuasan masyarakat atas program Kampung YPMAK ini tinggi. Sehingga Tim Pokja yang ada telah diperbaharui kontraknya dan melanjutkan kerja membangun kampung.
“Seperti di Manasari Fanamo, Omawita dan Ohotya sudah sesuai dengan prosposal yang mereka lakukan. Tim kerja (Pokja) dipertahankan untuk bekerja di tahun 2022. Masyarakat sangat berterima kasih dengan adanya program kampung dari YPMAK untuk memberikan pendapatan tambahan warga kampung,” jelasnya.
Ia berharap Program Kampung YPMAK dapat disinergikan dengan program Pemerintah Desa, sehingga pendanaan baik dari YPMAK dan Alokasi Dana Desa (ADD) dapat maksimal berguna bagi pembangunan kampung dan warganya.
“Program Kampung dari YPMAK berkolaboirasi dengan program pemerintah kampung yang bersumber dari Dana Desa. Kami YPMAK bukan untuk mengambil alih tapi untuk mendukung kerja pemerintah bagi kesejahteraan warga,” sebutnya.
Sementara itu Kepala Kampung Ohotya, Bernardus Erahewa, menganggap program Kampung YPMAK merupakan terobosan, yang memberi manfaat secara langsung. Ia merasa terbantu dengan hadirnya program yang sejak tahun lalu mulai dijalankan di kampung yang dipimpinnya.
“Sejak dari lembaga (LPMAK) sudah memberikan program yang baik. Selang waktu, sejak tahun lalu (YPMAK) ada terobosan baru, memberikan anggaran langsung ke kampung-kampung. Ini sangat luar biasa. Ini sangat baik membantu warga di kampung. Kami dengan Dana Desa juga ada kekurangan, di situ YPMAK bisa masuk,” ujarnya.
Ia berharap sinergisitas yang terjalin antara pemerintah kampung dan tim Pokja Kampung YPMAK Ohotya, dapat terus berjalan dengan baik sehingga program berjalan lebih maksimal dan tepat sasaran serta manfaat.
“Dari Freeport melalui YPMAK sangat membantu kami, kami ucapkan terima kasih. Harapan saya, yang sudah berjalan di tahun ini bisa dilanjutkan dan bisa ditingkatkan. Bersama dengan ketua Pokja, kami menjalin komunikasi supaya bisa berjalan lebih baik. Ibu (wakil) direktur sudah datang, ini sangat luar biasa. Semua demi kampung, demi masyarakat,”
Selain itu, Erahewa juga mengapresiasi program pendidikan YPMAK yang telah mengakomodir kebutuhan anak-anak mengenyam pendidikan demi masa depan. Menurutnya ada sekitar 18 orang anak Kampung Ohotya yang disekolahkan di luar daerah dan 20 orang lebih di Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) Mimika.
“Terima kasih PT. Freeport, terima kasih YPMAK yang sudah memberi manfaat di kampung-kamung lebih khusus di Ohotya,” tuturnya.
Adapun rombongan perjalanan dipimpin oleh Wakil Direktur Program YPMAK, Nur Ifha Karupukaro, bersama sejumlah staf Mariche Korwa, Monika Maramku, Frans Wabiser, Hengki Moyao, Maria Welerubun, Janias Miagoni, Albert Sasia, Victory Tobias dan para awak kru kapal. Perjalanan menyusur sungai dan melintasi laut itu berjalan dengan lancar. (Tora)