PROGRAM Pendidikan adalah salah satu dari tiga program utama Lem-ba-ga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPM-AK). Sejak 2006 LPMAK melalui Biro Pendidikan mulai mengembangkan program beasiswa bagi anak-anak Suku Kamoro dan Amungme serta lima suku kekerabatan di Timika.
Berdasarkan catatan Biro Pendi-dik-an, pada 2007 dikembangkan lagi program ‘Beasiswa Berprestasi’. Dalam mengelola program pen-didikan, LPMAK melalui biro pendidikan tidak bekerja sendirian tapi bekerjasama dan bermitra dengan sedikitnya 20 institusi pendidikan terkemuka di Papua, Sulawesi Utara serta Jawa.
Melalui kemitraan tersebut, pe-nerima program beasiswa LPM-AK mendapat pembinaan ka-rakter dan pengembangan kemam-puan akademik, sementara Biro Pendidikan LPMAK hanya menjalankan fungsi monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan pencapaian penerima beasiswa.
LPMAK juga bermitra dengan Pemerintah Kabupaten Mimi-ka sebagai mitra utama dan ya-yasan-yayasan penyelenggara pen–didikan, serta lembaga adat dan agama untuk meningkatkan kualitas pengelolaan program beasiswa.
Sesuai rencana strategis (rens-tra) Biro Pendidikan 2007-2017, program pendidikan LPMAK terbagi dalam empat fokus sasaran yaitu Bagian Pemuda dan Anak, Ba-gian Asrama, Bagian Pendukung, Bagian Tenaga Pendidik dan Kependidikan.
Untuk bagian pemuda dan anak, Kepala Biro Pendidikan LPMAK, Titus Kemong mengataprogram utama bagian ini yakni program beasiswa.
Penerimaan beasiswa dilakukan terbuka, bekerjasama deng-an institusi mitra dan dikhususkan bagi anak-anak Kamoro dan Amungme serta lima suku kekerabatan.
Sementara itu, berdasarkan la-poran biro pendidikan, penerima-an peserta beasiswa baru pada 2016 dihentikan untuk sementara, sebab belum tercapainya kesepakatan antara PT Freeport Indonesia dan Pemerintah Republik Indonesia.
“Dampak dari situasi tersebut, terjadi pengurangan anggaran di LPMAK. Terbatasnya anggaran membuat beberapa program pendidikan tidak dapat dilaksanakan. Biro Pendidikan hanya membiayai peserta beasiswa lama yang masih aktif dalam proses belajar maupun kuliah. Pengelolaan Beasiswa Khusus dan Umum Reguler di perguruan tinggi dan sekolah menengah atas terlaksana sesuai pedoman dan kesepakatan pengelolaan beasiswa dengan lembaga mitra,” jelas Titus.
Bank data biro pendidikan mencatat, peserta beasiswa aktif di Luar Mimika berjumlah 663 orang dan 85 orang di Kabupaten Mimika. Pada 2016 sebanyak 165 orang telah menyelesaikan pendidikan di tiga jenjang pendidikan. Sementara 38 orang diberhenti-kan dari peserta program beasiswa.
Data biro pendidikan juga me-nye-butkan, telah dilaksanakan pe-nerimaan beasiswa matrikulasi tingkat SMP, Terjaring 35 orang yang disekolahkan di SMP Lokon, Manado. Pengiriman peserta beasiswa dilaksanakan pada Agustus 2016.
Biro Pendidikan LPMAK juga mem-berikan beasiswa kepada dua anak Kamoro dan Amungme me-ngikuti sekolah penerbangan jurusan pilot di Genesa Flying School, dan sembilan peserta jurusan aeronautika, teknik penerbangan pada Universitas Marsekal Surya-darma Jakarta.
“Kami harap mereka nantinya berkontribusi dalam dunia penerbangan di Papua,” ujar Titus.
Pada 2016, Biro Pendidikan LPMAK juga terus membiayai 17 ma-hasiswa peserta program beasiswa yang melanjutkan studi ke jenjang Pasca Sarjana/Strata 2 (S-2) yaitu Suku Kamoro empat orang, Amungme 10 orang, Moni tiga orang dan empat orang telah meraih gelar S-2. Saat ini LPMAK melalui biro pendidikan sedang membiayai dua orang dari Suku Amungme peserta program Strata 3 (doctoral).
Selain program beasiswa reguler/umum, Biro Pendidikan LPMAK juga menjalankan program beasiswa khusus, dimana dalam program ini dikhususkan bagi anak-anak yang berasal dari lima kampung asli Suku Kamoro (Nawaripi, Sempan, Koperapoka, Nayaro dan Tipuka) yang kena dampak langsung dengan berope-rasinya PT. Freeport Indonesia.
Dalam pengelolaannya LPMAK bermitra dengan Yayasan Binterbusih Semarang. Jumlah peserta program beasiswa khusus ini terdiri dari 19 mahasiswa berada di Mimika dan Luar Mimika dan sebanyak 351 orang peserta mulai dari jenjang SD hingga SMA.
Selain program beasiswa, Biro Pendidikan LPMAK, juga memberi bantuan pembiayaan studi berupa biaya penyusunan tugas akhir mahasiswa/i yang memiliki indeks prestasi tinggi.
“Dana Bantuan Tugas Akhir (DBTA) ini tidak hanya ditujukan bagi mahasiswa Amungme dan Kamoro yang sudah berada di tingkat akhir studi, namun juga diberikan bagi mahasiswa Papua secara keselurahan yang sesuai dengan kriteria,” kata Titus.
Pada 2016, DBTA diberikan kepada 63 mahasiswa/I tingat D-III dan S-1, 13 orang tingkat. S-2 dan 1 orang S-3. LPMAK juga memberikan paket bantuan luar negeri kepada dua anak Amungme dan Kamoro di Republik Rakyat Cina (RRC) serta peserta program beasiswa luar negeri untuk tiga anak di Katholische Universiteit, Achen Jerman dan dua orang di Filipina.
Untuk Bagian Asrama, menurut Titus Kemong, pendidikan berasrama bertujuan untuk meningkatkan kapasitas spiritual dan intelektual anak-anak Kamoro dan Amungme sejak dini. Dalam menjalankan program ini, LPMAK bermitra dengan Keuskupan Timika sebagai pengelola asrama putra/i Bintang Kejora Kaokanao dan asrama Salus Populi di Timika. Sedangkan Yayasan Binterbusih mengelola Asrama AMOR Putra dan Putri di Semarang dan Yayasan Mitra Citra Cendekia Abadi sebagai pengelola Sekolah Asrama Taruna Papua, SP 4 Timika.
Dengan para mitra tersebut, LPMAK terus melakukan perbaikan berkelanjutan atas pelayanan serta prasarana sesuai standar yang disepakati bersama bagi kepentingan anak-anak.
Selain mitra-mitra tersebut, LPMAK juga bekerjasama dengan Yayasan Joronep untuk pengelolaan Asrama di Tsinga. Asrama-asrama ini dilengkapi de-ngan fasilitas dan peralatan pe–nunjang seperti komputer, per-pus-takaan, ruang belajar dan lainnya.
Pada Bagian Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Biro Pendidikan berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dasar di daerah terpencil, seperti menuntaskan Tiga M (membaca, menulis dan menghitung) untuk murid kelas satu dan dua Sekolah Dasar. Upaya ini dilakukan dengan memberikan dukungan 75 tenaga guru kontrak bekerjasama dengan Keuskupan Timika. Selain itu LPMAK menyediakan delapan tenaga guru kontrak yang tersebar pada Pendidikan Dasar Usia Dini (PAUD) di Akimuga, Fakafuku dan Kaokanao.
Kerjasama lain yang terjalin dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika yaitu bantuan transportasi bagi guru yang bertugas di dataran tinggi Mimika yang hanya dapat ditempuh menggunakan transportasi udara.
“Sepanjang 2016, kami memberikan bantuan penerbangan helicopter bagi para guru yang bertugas di Kampung Tsinga enam kali, Kampung Aroanop enam kali, Kampung Yagamin empat kali dan Kampung Bibilawak empat kali,” jelas Titus.
Sedangkan pada Bagian Pendukung, kata Titus, pendidikan ekstra kurikuler sebagai pemicu semangat anak untuk terus berprestasi, dianggap perlu oleh LPMAK. Terkait hal itu, bagian pendukung bekerjasama dengan Sekolah Dasar YPPK dan SMP YPPK di Kaokanao, Biro Pendidikan LPMAK membentuk LPMAK FC. Kegiatan ekstra kurikuler sepak bola bagi anak SD dan SMP yang ada di Kaokanao ini dapat meningkatkan minat belajar di sekolah dan kemampuan akademis anak-anak. LPMAK FC turut serta dalam perhelatan Brigif Cup di Timika.
Tak saja itu, pada 2015, Biro Pendidikan LPMAK menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar bagi siswa/i Amungme dan Kamoro dari sekolah-sekolah pinggiran/luar kota Timika melalui Pusat Pendidikan Terpadu Alkinemok Kamorai.
Melalui program ini, anak-anak diajarkan Kelas Bahasa Inggris dan Kelas Komputer diikuti oleh delapan rombongan belajar dengan jumlah peserta 135 anak dan telah menerima sertifikat belajar.
Tak hanya bagi siswa/i, pelatihan bahasa inggris dan komputer juga diberikan kepada para guru sebagai bahan mengajar dan pengetahuan teknologi informatika di sekolah-sekolah.
Pelatihan Bahasa Inggris deng-an Program ELT Intermediate 4 diikuti delapan guru, Elementary 3 diikuti enam guru, Elementary 2 diikuti empat guru, telah terlaksana dan para guru mendapatkan sertifikat.
Sementara pelatihan komputer pada 2016 belum terlaksana oleh karena jumlah komputer tidak memadai dan tidak tersedianya instruktur/pengajar.
“Karena berkurangnya anggaran LPMAK tahun 2016, maka rencana pengelolaan Pusat Pendidikan Terpadu Alkinemok Kamorai (PPT-AK) oleh IALF Bali ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan. PPT-AK direncanakan akan kembali dikelola oleh LPMAK,” ujar Titus Kemong. (thobias maturbongs)